Catatan :

Bebaskan WNI yang Disandera Abu Sayyaf, Pemerintah Indonesia Harapkan Bantuan Filipina

 Militan Abu Sayyaf di Pulau Jolo, selatan Filipina. 
 
Media-Andesdi - JAKARTA - Pemerintah Indonesia masih mengharapkan bantuan otoritas Filipina dalam membebaskan delapan warga negara Indonesia (WNI) yang disandera oleh kelompok teroris Abu Sayyaf. Wakil Menteri Luar Negeri RI A.M Fachir menyatakan bahwa proses pembebasan WNI dari Abu Sayyaf sulit dilakukan tanpa bantuan pemerintah setempat. Hal ini disebabkan kasus penyanderaan WNI tersebut terjadi di dalam wilayah teritori Filipina. "Lagi-lagi kita harus maklumi sejak awal bahwa ini terjadi di negara sahabat yang tentu saja akan memberikan bantuan sebajk-baiknya untuk menangani persoalan ini. Karena tidak mungkin kita akan melakukan tanpa bantuan pemerintah setempat," ujar Fachir di Atrium Senayan City, Jakarta Pusat, Jakarta, Minggu (21/8/2016).

Fachir melanjutkan, pemerintah Indonesia masih tetap melakukan komunikasi secara intensif dengan otoritas Filipina untuk menyelamatkan WNI yang disandera. "Kami juga sama pendekatannya, pendekatannya bahwa kami harus selalu mengintensifkan komunikasi dengan otoritas setempat," ucap Fachir. Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto memastikan, dua dari 11 warga negara Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina, berhasil melarikan diri. Dua WNI tersebut, yakni bernama Sofyan dan Ismail. Sofyan kini berada di Zamboanga, sementara Ismail berada di Sulu. Keduanya sudah berada di otoritas Filipina dan tengah menjalani pemeriksaan kesehatan.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan bahwa pemerintah tengah menyiapkan proses pemulangan dua warga negara Indonesia yang berhasil bebas dari penyanderaan oleh kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina. Menurut Retno, Duta Besar RI untuk Filipina di Manila sejak kemarin sudah berada di kota Zamboanga untuk bertemu dan memastikan kondisi dua WNI tersebut.
Hingga saat ini, masih terdapat delapan WNI yang disandera oleh Abu Sayyaf di Selatan Filipina sejak Juni 2016.
Comments
0 Comments


EmoticonEmoticon